(Hilangnya) Adab dan Etika Ketatanegaraan Eksekutif, Buruk Rupa Cermin Dibelah


Gelombang protes tarif pajak hiburan memaksa pemerintah, yang diwakili menteri senior Luhut Binsar Panjaitan alias LBP, menerapkan pribahasa lawas “Buruk Rupa Cermin Dibelah”. Menyedihkan!. LBP berujar “Karena itu dari Komisi XI DPR RI kan itu sebenarnya jadi bukan dari pemerintah ujug-ujug terus jadi gitu”.  Selain buruk rupa, pernyataan itu juga terkesan menunjukkan LBP mengangkangi dan tidak menghormati konstitusi. Pernyataan itu membuktikan pemerintah serampangan menjalankan praktik ketatanegaraan. Bahkan cenderung tidak punya etika dan adab dalam konteks ketaranegaraan.

Continue reading “(Hilangnya) Adab dan Etika Ketatanegaraan Eksekutif, Buruk Rupa Cermin Dibelah”

Artificial Intelligence Bisa Jadi Kiamat Bagi Negara Terbelakang


Video di atas merupakan bukti begitu pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI). Bagi negara yang gagap atau terbelakang, minimal mengenal, mengetahui dan memahami pesatnya AI. Bahkan teknologi AI di atas nyaris sempurna menyamai suara aslinya. Bagi negara yang masih sesak dipenuhi penduduk yang tidak well educated dan well literate akan menjadi korban kriminalitas dan pembodohan dengan bantuan AI. Termasuk Indonesia, yang  pengurus negaranya memang terkesan membiarkan negaranya penuh sesak penduduk yang tidak well educated dan well literate.

Continue reading “Artificial Intelligence Bisa Jadi Kiamat Bagi Negara Terbelakang”

Seri 01: De Ongekroonde Van Java


Di masa mudanya, setiap hari Tjokroaminoto menulis ide, gagasan dan idealismenya di Bintang Soerabaja. Ciri khas pemuda pemikir dijaman dahulu. Tulisan yang dituangkan dalam Bintang Soerabaja adalah kritik Tjokroaminoto terhadap pemerintah Hindia Belanda. Inilah yang menjadi awal Tjokroaminto kemudian diberikan julukan Raja Jawa Tanpa Mahkota.

Continue reading “Seri 01: De Ongekroonde Van Java”