Menggugat Terminologi “Ekonomi Rendah” Menteri Amir Sebagai Salah Satu Alasan Pemberian Grasi


Oleh : Robby Alexander Sirait

Pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada salah seorang terpidana kasus narkoba, Deni Setia Maharwa, masih menjadi perdebatan. Pemerintah mengungkapkan pemberian grasi kepada Deni dilatarbelakangi kondisi ekonomi Deny yang lemah, yaitu dia harus mencicil mobil.

“Di sini dia terpaksa menerima (jadi kurir) karena dia ingin mencoba mengatasi permasalahan ekonominya,” ujar Menkum HAM Amir Syamsuddin. Amir melanjutkan permasalahan ekonomi yang memaksa Deny menjadi kurir narkoba adalah tagihan cicilan mobil. “Karena pada saat itu dia harus membayar cicilan mobil Rp 40 juta. Jadi di sini kita melihat dia adalah orang dari ekonomi rendah,” kata pria yang memulai karier sebagai pengacara ini. Continue reading “Menggugat Terminologi “Ekonomi Rendah” Menteri Amir Sebagai Salah Satu Alasan Pemberian Grasi”

Sekilas Kisah Mahasiswa Ikatan Dinas di Eropa Timur Paska G 30 S 1965 by @hazpohan


Kicauan Bapak Haz Pohan di Twitland mengingatkan saya kepada ucapan Mantan Presiden Ri ke-3, B.J Habibie, tentang konsepsi berdikari Bung Karno dengan mengirimkan dan memberikan amanah kepada beberapa pemuda Indonesia untuk menimba ilmu di beberapa negara. Bapak B.J Habibie mengatakan karena  amanat Bung Karno itulah,  agar Indonesia mampu berdikari maka sejak 1950 putra-putra terbaik Indonesia dikirim ke Belanda untuk belajar tentang industri perkapalan dan dirgantara. “Saya masuk angkatan kelima yang dikirim ke Belanda. Di sana kami belajar bagaimana bisa membuat pesawat dan kapal. Ini agar Indonesia tidak mengimpor kapal maupun pesawat terbang. Bung Karno ingin, kita menjadi negara mandiri,” tutur Habibie. Continue reading “Sekilas Kisah Mahasiswa Ikatan Dinas di Eropa Timur Paska G 30 S 1965 by @hazpohan”